Kebijakan Gubernur Terbodoh dari Alabama yang Berakibat Fatal

Gubernur Terbodoh kay ellen ivey

Gubernur Alabama Amerika Serikat, Kay Ivey, membuat sebuah keputusan bodoh terkait penanganan awal pandemi COVID-19 yang terjadi di negaranya. Salah satu tindakan yang dianggap kontroversial adalah penundaan dalam menerapkan perintah tinggal di rumah sehingga dianggap sebagai contoh gubernur terbodoh karena berakibat fatal bagi masyarakat Alabama.

Gubernur Terbodoh: Keterlambatan Penanganan COVID-19 yang Berakibat Fatal

Kebodohan gubernur atas kebijakan ini menjadi tragedi memilukan terjadi di Alabama. Pada tanggal 1 April 2020, tidak kurang dari 35 warga Alabama telah kehilangan nyawa akibat dampak mematikan dari pandemi COVID-19.

Institusi yang menjadi rujukan utama dalam model penanganan dampak pandemi, Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) di University of Washington, memberikan proyeksi yang mengejutkan. Mereka memperkirakan lonjakan tajam angka kematian di Alabama dalam kurun waktu dua minggu ke depan, mencapai lebih dari 300 kematian setiap hari pada tanggal 19 April.

Terlebih, salah satu masalah yang memperburuk kondisi adalah keterbatasan sumber daya rumah sakit di Alabama. Dalam kondisi darurat ini, negara bagian ini hanya memiliki sekitar 474 tempat tidur ICU yang tersedia. Namun, menurut proyeksi IHME, yang mereka perlukan adalah sebanyak 4.382 tempat tidur ICU. Ini berarti hanya ada sekitar 1 tempat tidur ICU yang tersedia untuk setiap 10 pasien yang membutuhkan perawatan intensif.

Terungkap pada 3 April 2020, ternyata Gubernur Alabama Kay Ivey masih enggan untuk mengeluarkan perintah untuk tetap tinggal di rumah. Mengapa? Penjelasannya yang terkesan bodoh dan cuek adalah: “Kalian semua, kami bukan Louisiana. Saat ini bukan waktu yang tepat untuk memerintahkan orang-orang berlindung di tempat.”

Memang, perbandingan dengan Louisiana tampaknya menjadi alasan utama penundaan tersebut. Alabama bukanlah Louisiana, tapi saat itu bukan hanya masalah perbandingan antarnegara bagian.

Proyeksi angka kematian yang dihadapi Alabama jauh melampaui yang dihadapi Louisiana. IHME memperkirakan angka kematian di Alabama mencapai lebih dari 300 per hari, sementara Louisiana di bawah 75 kematian. Perbandingan ini menunjukkan betapa rentannya Alabama terhadap situasi yang sedemikian parah.

Nah, barulah pada tanggal 3 April, Ivey akhirnya mengeluarkan perintah tinggal di rumah, yang sayangnya terlambat dan berdampak serius pada ketersediaan layanan kesehatan di Alabama. Dan perintah gubernur ini baru mulai berlaku keesokan harinya.

Keputusan yang terlambat ini, meskipun akhirnya diterapkan, telah menunjukkan dampak yang merugikan terhadap respons terhadap krisis kesehatan masyarakat. Kondisi keterbatasan sumber daya rumah sakit dan proyeksi angka kematian yang mencekam seharusnya menjadi perhatian utama yang diperlukan tanggapan segera dan tepat.

Selain Gubernur Kay Ellen Ivey,  kebijakan kontroversial dari gubernur lain di AS: gubernur terbodoh Greg Abbott.

Siapa Gubernur Kay Ivey itu?

Kay Ellen Ivey lahir pada tanggal 15 Oktober 1944 dan merupakan seorang politikus yang berperan penting dalam politik Alabama. Dia telah mengisi berbagai posisi strategis dalam pemerintahan negara bagian tersebut. Anggota dari Partai Republik, Ivey menjabat sebagai Bendahara Alabama ke-38 dari tahun 2003 hingga 2011. Pada tahun 2011, ia naik jabatan menjadi wakil gubernur Alabama ke-30 dan memegang posisi ini hingga tahun 2017.

Kiprah politiknya mencapai puncak ketika Ivey menjadi gubernur ke-54 Alabama setelah pengunduran diri mantan gubernur, Robert J. Bentley. Di posisi ini, Ivey tidak hanya menjadi gubernur perempuan kedua dalam sejarah Alabama tetapi juga gubernur perempuan pertama dari Partai Republik di negara bagian tersebut. Perjalanan politiknya mencerminkan komitmen dan kontribusinya dalam mengisi berbagai peran penting dalam pemerintahan Alabama.

Gubernur Terbodoh

Kesimpulan Akhir

Gubernur negara bagian Amerika Serikat, Alabama, Kay Ivey, terlibat dalam keputusan yang mendapat kritik keras terkait penanganan awal pandemi COVID-19 di negaranya. Salah satu tindakan yang dianggap kontroversial dan bodoh adalah penundaan dalam menerapkan perintah tinggal di rumah.

Meskipun prediksi menunjukkan lonjakan drastis dalam jumlah kematian, Gubernur Ivey menunda untuk mengeluarkan perintah tinggal di rumah. Alasannya adalah perbandingan situasi Alabama dengan Louisiana, menyatakan bahwa Alabama bukan Louisiana dan tidak memerlukan perintah untuk tinggal di rumah saat itu.

Namun, analisis proyeksi angka kematian menunjukkan bahwa situasi di Alabama jauh lebih buruk daripada di Louisiana. Sumber daya rumah sakit yang terbatas, dengan hanya sekitar 474 tempat tidur ICU yang tersedia di Alabama, sangat tidak sebanding dengan kebutuhan yang diproyeksikan oleh Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) sebanyak 4.382 tempat tidur ICU.

Pengambilan keputusan yang terlambat dari Gubernur Ivey untuk menerapkan perintah tinggal di rumah ini, menyebabkan penundaan dalam respons terhadap krisis kesehatan masyarakat yang serius. Hal ini berdampak pada ketersediaan layanan kesehatan yang sangat terbatas serta menyebabkan situasi yang lebih berbahaya bagi masyarakat.

Dalam situasi krisis kesehatan seperti ini, penundaan dalam mengambil tindakan yang diperlukan dapat memiliki konsekuensi yang serius dan mematikan. Keputusan tersebut dianggap sebagai langkah yang tidak bijaksana dan terlihat bodoh karena berdampak negatif pada upaya penanganan pandemi COVID-19 di Alabama.

sumber: thebulwark.com

 

Gubernur Terbodoh dari Alabama atas Keterlambatan Penanganan COVID-19 yang Berakibat Fatal

You May Also Like

About the Author: Kanal Info

Sekadar berbagi informasi dan pengetahuan sekitar kita secara singkat dan sederhana

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *