Pengertian Elektoral Dalam Demokrasi

Istilah elektoral (electoral) sering dikaitkan dengan politik pemerintahan. Pengertian elektoral adalah pemilihan atau yang berkaitan dengan pemilih. Elektoral dalam demokrasi dapat diartikan sebagai pemilihan umum (pemilu) yang diikuti oleh seluruh lapisan masyarakat untuk memilih wakilnya di parlemen dan kepala pemerintahan.

Pengertian Elektoral Dalam Demokrasi

Demokrasi elektoral dapat dimaknai sebagai sebuah sistem untuk membuat keputusan-keputusan politik dimana individu-individu mendapatkan kekuasaan untuk memutuskan melalui pertarungan kompetitif memperebutkan suara rakyat .

Sedangkan menurut Larry Diamond (2003) dalam Developing Democracy Toward Consolidation (Yogyakarta: IRE) merumuskan demokrasi sebagai sebuah sistem konstitusional yang menyelenggarakan pemilu multi partai yang kompetitif dan teratur dengan hak pilih universal untuk memilih anggota legislatif dan kepala eksekutif.

 

Bahaya Demokrasi Elektoralisme

Demokrasi elektoral atau yang sering disebut juga sebagai pesta demokrasi dalam pemilihan umum anggota dewan, mulai dari daerah sampai pusat, hingga pada Pemilu presiden dan wakil presiden ini menimbulkan suatu fenomena yang menarik untuk diperhatikan.

Fenomena yang menunjukkan adanya perhatian yang demikian besar, berupa pengerahan energi moril dan materiel dari masyarakat dan elit yang berkepentingan langsung dalam pemilihan ini, yang bisa menimbulkan istilah “elektoralisme”.

Istilah elektoralisme untuk menggambarkan keadaan suatu kondisi dan praktik demokrasi yang didominasi oleh urusan elektoral dan mengorbankan tatanan nilai sosialkultural hanya untuk kepentingan menang-kalah dalam Pemilu.

Gejala ini dikatakan oleh Vedi R Hadiz (2005) dalam Dinamika Kekuasaan Ekonomi Politik Indonesia Pasca-Suharto (Jakarta; LP3ES) bahwa tidak diragukan lagi bahwa dewasa ini terdapat ciri-ciri baru yang berkembang dalam politik Indonesia pasca Suharto.

Elektoralisme telah menjadi jauh lebih penting, seperti halnya partai politik, MPR dan DPR/DPRD sebagai sebuah arena persaingan politik di antara elit-elit yang saling berkompetisi.

Ciri-ciri baru itu memang sedang menggejala luar biasa di Indonesia dewasa ini. Bahkan jauh setelah Pemilu presiden pertama yang demokratis pada 1999 yang menekankan demokrasi mengutamakan pemilu berkala dan pemenuhan hak-hak politik warga negara.

Pemilu menjadi sebuah fenomena yang rumit di masyarakat (akar rumput) karena ada permainan politik dan kebencian yang disebarkan, direncanakan, diarahkan, dan dikelola melalui media sosial dan jejaring teknologi yang bergerak begitu cepat agar menjadi viral.

Seperti ada penggerusan “kebebasan demokratik” yang sebenarnya hanya pembangunan sebuah alibi oleh para pecundang untuk membenarkan praktik politik yang bobrok. Demokrasi dijadikan alat untuk mengusung kepentingan ekonomi dan politik yang justru bertentangan dengan prinsip demokrasi. Seolah-olah demokrasi hanya soal pemilu

Elektoralisme, mungkin sebuah jalan menuju demokrasi Indonesia yang lebih dalam dan bermakna. Tetapi berkubang dalam perangkap elektoralisme hanya akan membuat demokrasi jalan di tempat. Olehnya itu demokrasi perlu dimaknai ulang bukan hanya sekedar menjadi alat untuk kontestasi kekuasaan tetapi juga harus menjadi alat untuk menyejahterakan rakyat

 

Pengertian Elektoral Dalam Demokrasi

You May Also Like

About the Author: Kanal Info

Sekadar berbagi informasi dan pengetahuan sekitar kita secara singkat dan sederhana

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *