Tanda-tanda Terkena Diabetes Melitus dan Pencegahan

Penyakit diabetes melitus atau yang lebih popular di masyarakat dengan sebutan “penyakit kencing manis” merupakan kelainan yang ditandai oleh naiknya kadar gula (glucose) darah yang kronis (menahun). Baca Tiga Tipe Diabetes Melitus

Diabetes Melitus

Apakah di antara pembaca ada yang mengalami gejala-gejala berikut ini?

Lapar dan haus terus menerus, ingin buang air kecil yang berlebihan, berat badan turun drastis dalam waktu singkat. Jika ya, anda harus waspada kemungkinan terkena diabetes.

 

Tanda-tanda terkena diabetes melitus

Mengapa demikian? karena gejala awal diabetes adalah poliuria (banyak buang air kecil, terutama malam hari), polifagia (banyak makan karena merasa lapar terus, namun berat badan justru turun), dan polidipsia (banyak minum karena merasa haus terus).

Gejala lain yang sering dikeluhkan adalah lemas, mudah lelah, mengantuk, kesemutan pada kaki, penglihatan kabur, sering infeksi kulit/bisul, luka sulit sembuh, dan gatal-gatal.

Pada tingkat lanjut, biasanya disertai komplikasi antara lain berupa penyakit kardiovaskular, kerusakan retina mata, kerusakan ginjal, syaraf, gangrene dengan risiko amputasi pada anggota tubuh yang terkena gangrene tersebut.

Diagnosis kepastian terkena diabetes melitus ditegakkan oleh dokter setelah dilakukan pemeriksaan gula darah.

Pencegahan diabetes melitus

Diabetes tipe 1 hingga saat ini belum bisa dicegah oleh karena faktor keturunan yang sangat berperan. Sedangkan tipe 2 memungkinkan untuk dicegah dengan melakukan perubahan gaya hidup meliputi pengendalian pola makan, aktivitas fisik yang cukup, mempertahankan berat badan ideal, dan menghindari rokok serta alkohol.

Bagi mereka yang sudah terkena diabetes, pengendalian pola makan harus mendapat perhatian serius jika tidak ingin mengalami komplikasi fatal dari penyakit ini.

Beberapa hal yang perlu diingat adalah pemilihan makanan dan kecukupan konsumsi serat.

Penderita diabetes dianjurkan untuk pantang makanan siap saji oleh karena kandungan karbohidrat & lemaknya sangat tinggi. Jenis karbohidrat nasi dapat ditukar dengan singkong, roti putih, krakers, tepung beras, makaroni, bihun, dll.

Sumber protein hewani, yaitu daging yang berwarna merah sebaiknya diganti dengan daging ayam, telur, ikan segar, keju, dll. Sedangkan protein nabati seperti tempe disarankan diganti dengan kacang hijau, kacang merah, kacang tanah kupas atau tahu.

Untuk sayuran ada beberapa yang dapat dikonsumsi tanpa batas seperti daun bawang, kacang panjang, daun labu siam, kangkung, timun, tomat, selada, tauge, terong, dll.

Pilih buah yang tidak banyak mengandung gula seperti belimbing, jambu, duku, pepaya, mangga. Hindari buah yang manis seperti durian, kelengkeng, rambutan, sawo, anggur, nanas dan nangka.

Serat makanan dapat mengurangi peningkatan kadar gula darah dan mampu melancarkan pencernaan sehingga membantu menjaga berat badan ideal.

 

Mengenal Penyakit Diabetes Militus – Kanal Informasi

You May Also Like

About the Author: Kanal Info

Sekadar berbagi informasi dan pengetahuan sekitar kita secara singkat dan sederhana

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *