Sistem Tanam Padi Jajar Legowo 2:1

Sistem tanam padi dengan sistem jajar legowo 2:1 adalah cara tanam dengan mengatur jarak tanam antar rumpun dan antar barisan dimana setiap dua barisan tanaman padi akan diselingi oleh satu barisan kosong.

 Tanam Padi Jajar Legowo

Kata ‘Legowo’ sendiri berasal dari bahasa Jawa yaitu ‘lego’ yang berarti luas dan ‘dowo’ yang berarti panjang. Sistem ini merupakan terobosan dari sistem tanam tegel yang biasa digunakan sebelumnya yang dinilai masih belum optimal dalam meningkatkan hasil pertanian.

Dengan sistem jajar legowo, pertanian di lahan subur bisa menghasilkan produksi padi lebih banyak per hektar dalam kondisi ideal karena bulir padi yang dihasilkan lebih banyak dan berisi.

 

Cara Tanam Padi Sistem Jajar Legowo

Penerapan sistem jajar legowo dengan mengatur jarak tanam antar rumpun dan barisan, tanaman padi dibuat seolah-olah ditanam di barisan pinggir dari persawahan.

Tanaman padi yang berada di bagian pinggir akan menghasilkan produksi lebih tinggi dan kualitas gabah yang lebih baik, karena tanaman di bagian tersebut akan mendapatkan intensitas sinar matahari yang lebih banyak dibandingkan dengan tanaman padi yang berada di area tengah.

Ada beberapa cara tanam sistem jajar legowo untuk tanaman padi antara lain legowo (2:1), (3:1), (4:1), (5:1), (6:1) atau tipe lainnya. Namun dari hasil penelitian, tipe terbaik untuk untuk mendapat bulir gabah berkualitas benih adalah dengan legowo 2:1.

Pada jajar legowo 2:1 (40 cm x (20 cm x 10 -15 cm)), setiap dua barisan tanam terdapat lorong selebar 40 cm, jarak antar barisan 20 cm, tetapi jarak dalam barisan lebih rapat yaitu 10 cm.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa rumpun padi yang berada di barisan pinggir hasilnya 1,5 hingga 2 kali lipat lebih tinggi dibandingkan produksi rumpun padi yang berada di bagian dalam.

Sistem ini juga memudahkan pemeliharaan tanaman dan dapat dimanfaatkan untuk pemeliharaan ikan (minapadi legowo) yang lebih lama lama yaitu 70-75 hari dibanding dengan cara tandur biasa yang hanya 45 hari. Hasil ikan yang diperoleh dapat menutupi sebagian biaya usaha tani dan meningkatkan pendapatan para petani.

Keuntungan Sistem Jajar Legowo

Di bawah ini adalah keuntungan penanaman padi sistem jajar legowo 2-1 dengan sistem tegel (konvensional).

  1. Dengan sistem jajar legowo 2-1, maka tanaman padi di area tengah persawahan akan menerima lebih banyak intensitas sinar matahari dibandingkan dengan tanaman padi pada sistem tegel.
  2. Intensitas sinar matahari yang lebih tinggi dapat dimanfaatkan lebih banyak untuk proses fotosintesis.
  3. Terciptanya kelembaban yang lebih rendah akibat meningkatnya intensitas sinar matahari, maka perkembangan penyakit pada tanaman padi dapat juga ditekan.
  4. Pada lahan yang lebih terbuka, serangan hama khususnya tikus juga dapat ditekan.
  5. Pemupukan dan pengendalian organisme pengganggu tanaman menjadi lebih mudah dilakukan di dalam lorong-lorong.

Kerugian Jajar Legowo

  1. Dibutuhkan tenaga kerja lebih banyak.
  2. Proses penanaman padi lebih lama dan membutuhkan benih padi yang lebih banyak.
  3. Waktu panen panen lebih lama.
  4. Pemeliharaan lebih intensif karena lahan lebih banyak ditumbuhi rumput liar.

Sistem tanam padi jajar legowo merupakan inovasi teknik produksi yang dapat meningkatkan produktivitas hasil pertanian serta memberikan kemudahan dalam penggunaan pupuk dan pengendalian hama pengganggu tanaman.

Dengan meningkatnya hasil pertanian, maka akan mendorong pula peningkatan ketahanan pangan nasional dan kesejahteraan masyarakat.

 

Tanam Padi Sistem Jajar Legowo – Kanal Informasi

You May Also Like

About the Author: Kanal Info

Sekadar berbagi informasi dan pengetahuan sekitar kita secara singkat dan sederhana

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *